Kamis, 24 Januari 2008

PEDAGANG KAKI LIMA: KAJIAN PADA BEBERAPA FAKTOR STRATEGIS YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERUSAHA (Suatu Studi Pada Pasar Alternatif di Kota Ambon)

Oleh: Simon Pieter Soegijono, S.E.,M.Si
(Staf Pengajar Fakultas Ekonomi – UKIM)

ABSTRAC

Small entrepreneurship in Indonesia is a main pillar of national economic affair. It had been written in National Constitution 1945 (fourth amendment). This legalization has been used to give concern and protection in order to drive small entrepreneurship. Is solidity could be seen since 1998 when Indonesia plugs into monetary and economic crisis. Middle and big entrepreneruships faced the significant problem for expensing operational production, while small entrepreneuship remained establish as formal and non formal organization that function as national economic backbone.
Nevertheless, it is the fact that although small entrepreneuship had been received many facilities for supporting its development but it has many sumbling blocks to increase its outcome and organization performance. Such condition becomes my concern here to observe the development of small entrepreneurship mainly in context of Ambon, a capital city Maluku province eastern Indonesia. Since social conflict erupted in Maluku province on 1999, specifically in Ambon city, there emerged informal merchants or sellers on the street (pedagang kaki lima) in some local places or alternative markets. It could not be ignore that they have been meet the social needs of Ambon inhabitants.
This observation use Gibson, Ivancevic and Donelly theory of organizations behavior as the framework to found and to test the existence of informal merchants, whics is necessary to take decision for developing, motivation and social circumstance. This observation expected can hel the entrepreneursh and others to open a wide perspective and develop their bussines

4 komentar:

Steve Gaspersz mengatakan...

Salut untuk FE Ekonomi UKIM! Ini sebuah cara baru membangun tradisi intelektual yang kritis.

Steve Gaspersz mengatakan...

Sorry, talalu samangat sampe salah tulis. Maksudnya "Fakultas Ekonomi UKIM".

Steve Gaspersz mengatakan...

Basudara, bisakah dikirimkan semacam payung tema untuk setiap edisi jurnal peluang? Beta ingin "iko rame" di kintal jurnal peluang tapi karena bukan "sarjana ekonomi" jadi perlu semacam acuan sehingga kontribusinya tidak menyimpang jauh dari visi/misi jurnal peluang. Danke lai...

t4l4mburang mengatakan...

Beta setuju dengan pendapat Bung Steve. Kehadiran Jurnal ini menurut beta merupakan bentuk geliatan intelektual basudara di FE UKIM yang hendak melakukan sharing ilmu pengetahuan kepada publik.
Ada beberapa saran yang mudah-mudahan bisa diterima ka... (terkait dengan tampilan blog saja)
1. Menurut beta, kalau dimungkinkan, pada blog ini dipasang halaman polling dari para pengunjung blog tentang pendapat mereka mengenai keberadaan Jurnal Peluang ini. (tambahan halaman ini disediakan oleh blogger.com di kustomisasi blog)
2. Kalau bisa juga dipasang semacam sitemeter yang bisa mengukur jumlah pengunjung blog ini dari hari ke hari. (bisa link ke www.sitemeter.com)
3. Tolong juga dicantumkan tentang persyaratan memasukkan tulisan untuk dimuat di Jurnal ini (kalau memang terbuka untuk siapa saja dan tidak terbatas untuk para Dosen dan Mahasiswa FE UKIM). Beta kira persyaratan itu sudah dimuat dalam Fisik jurnal ini - itu salah satu nilai tambah akreditasi jurnal - tetapi buat katong yang jauh dari Maluku ni, kasmasuk akang di blog ni jua, mangkali katong bisa "iko rame" ka - seperti yang Bung Steve bilang.
Lepas dari itu, Salut for Basudara di FE UKIM.
Lawamena Haulala . . . Bajalang tarus, biar mandi darah . . .